1. para walisongo
sunan
Sunan ialah para penyebar agama islam di pulau jawa, sunan atau walisongo yang dimana sunan berarti tempat sedangkan walisongo berarti Sembilan wali dalam bahasa jawa, dengan begitu sunan dapat diartikan dengan kesembilan wali penyebar islam di wilayah-wilayah pulau jawa.
Nama lengkap maulana
malik Ibrahim atau makdum Ibrahim assamarkandi atau syekh maghribi, lahir di
samarkhan asia tengah pada awal abad ke-14 wafat di gresik 12 rabiul awal tahun
882 hijriah atau 8 april 1419 m. daerah dakwanya ialah gresik.
cara
penyebaran: mendekati
masyarakat melalui pergaulan ia tidak menentang secara tajam agama dan
kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan
dan kebaikan yang dibawa islam, beliau mulai mengenalkan ajaran-ajaran islam
melalui kebiasaan sehari-hari seperti mengucapkan salam, aturan menjual barang,
berbuat baik, dan lainnya. Dengan begitu orang-orang mulai tertarik pada ajaran
islam.
Nama lengkap raden rahmat lahir di campa pada 1401 m daerah dakwahnya Surabaya dan demak sunan ampel wafat pada tahun 1418 m di masjid ampel Surabaya.
Cara
penyebaran: mendirikan
pondok pesantren ampel Denta ajaran yang terkenal dari sunan ampel adalah
molimo:
· Moh main : tidak mau bermain
judi, memainkan wanita dll..
· Moh mabok : tidak mau
bermabok-mabokan.
· Moh madon : tidak mau
berbuat zina, homo seks, letsbian.
· Moh madat : tidak mau
memakai narkoba dll.
· Moh maling : tidak mau
mencuri, korupsi, merampok, dan sejenisnya.
3. Sunan Bonang
Nama lengkap Raden Makdum Ibrahim lahir di Ampel tahun
1465 m daerah dakwahnya jawa timur wafat pada tahun 1525 m dimakamkan di tuban.
Cara
penyebaran : melalui
media kesenian salah satu alat music yang dimainkannya adalah gamelan bonang
adalah suluh winjil, ilmu kebatinan yang berkaitan dengan agama islam dan lagu
tombo ati.
Lagu tombo ati (chord
cover dari Opik)
[Intro] G C Am G
G
Tombo ati iku limo perkarane
C
G
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
G
Kaping pindo sholat wengi lakonono
C
G
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
G
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
C
G
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
G
salah sawijine sopo biso ngelakoni
F#m
G
mugi-mugi Gusti Allah njembatani
G C
G
Tombo ati iku limo perkarane
G C
D
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
G C
Em
Kaping pindo sholat wengi lakonono
D
C G
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
G C
G
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
G C
D
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
G C
Em
salah sawijine sopo biso ngelakoni
D C
G
mugi-mugi Gusti Allah njembatani
4. Sunan Giri
Nama lengkap Raden Paku atau ainul ya’qin lahir di
blambangan pada tahun 1442b m daerah dakwahnya blambangan anak dari maulana
ishak saudara sekandung maulana malik Ibrahim.
Cara penyebaran : mendirikan pesantrenan giri, terdapat beberapa karya seni tradisional Jawa yang sering dianggap berhubungan dengan dengan sunan giri diantaranya adalah permainan anak-anak seperti jalungan dan cublak suweng serta beberapa gending seperti pupuh asmarandana dan pupuh pucum.
Cara
pengajaran : mendirikan
pondok pesantren, salah satu ajaran yang palin terkenal ialah menehara
teken marangwong kangwuta, menehana manyan marangwong kangwuta, menehana busana
marangwang kangwuda, menehana ngirup marangwang kangkodaran (berilah ilmu agar
orang yang menjadi pandai, sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin,
ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan
pada orang yang menderita)
6. Sunan Kalijaga
Lahir 1450 m dengan nama Raden Said ia
perancang pembangunan masjid di Cirebon dan Demak, beliau wafat di kadilangu
Demak.
Cara
penyebaran : dengan
kesenian dan kebudayaan seperti pertujukan wayang yang bernafaskan islam,
menciptakan lagu populer yaitu lir-lir, dan gundul-gundul pacul, ia juga
menggagas baju takwa (baju koko), perayaan sekatenan, gerebok mauled, lakon
carangan laying kalimasada, dan petruk dadi ratu.
7. Sunan Kudus
, Nama kecilnya Ja’far Sodiq, ibunya ialah
adik perempuan sunan Bonang disebutkan bahwa sunan Wudung adalah putera sultan
di mesir, beliau lahir pada tanggal 9 september 1400 dan wafat pada tanggal 5
mei 1550 di kabupaten Kudus.
Cara
penyebaran : sunan kudus melakukan penyebarannya islam dengan
mengalkulturasikan budaya seperti mendirikan masjid kudus yang menyerupai
candi, dalam masjid kudus terdapat pancuran wudhu yang berjumlah 8 (mengadopsi
dari ajran budha yaitu asta sanghika marga atau 8 jalan utama).
8. Sunan Muria
Beliau adalah adik kandung sunan Giri sekaligus
anak syekh maulan malik Ishaq dengan kalijaga nama kecilnya adalah raden
Prawoto berdakwah di daerah gunung muria.
Cara
penyebaran : cara
berdakwa topongeli yakni dengan menghanyutkan diri dalam masyarakat, beliau
juga menciptakan tembang kinanti dan juga tembang sinom, mempertahankan
kesenian wayang dan gamelan.
9. Sunan Gunung Jati
Nama aslinya ialah Syarif Hidayatullah
lahir 1548 m mendakwah di jawa barat wafat tahun 1568 di Cirebon
Cara
penyebaran : beliau
ialah seorang panglima perang dari kerjaan demak beliau diutus oleh sultan
trenggono untuk menguasai banten, Cirebon, dan sunda kelapa. Beliau yang
mendirikan masjid Cirebon, beliau juga menggunakan metode “maw’izhatul hasanah wa mujadalah billati hiya ahsan” dan menerapkan
metode “al-hikmah” sebagai jalan
kebiksanaan yang bersifat atraktif dan populer
0 Comments
Berkomentarlah dengan sopan santun