Tahukah kamu tentang dinasti ayyubiyah.
Dinasti al-Ayyubiyah merupakan dinasti yang
didirikan oleh Salahudin Al-Ayyubi (Saladdin) pada tahun 1171 m dan berpusat di
mesir. Dinasti ini bertahan hingga 168 tahun sampai akhirnya runtuh pada pada
tahun 1341 m. Dengan penguasa terakhirnya yang bernama Malik Al-Asyraf
Muzaffarudin.
Dinasti Ayyubiyyah merupakan dinasti yang
mayoritas bermadzhab sunni. Dinasti ini menguasai wilayah-wilayah di timur
tengah. diantaranya adalah Mesir, Jordan, Palestina, Hijaz, Syiria, Yaman, dan
Mesopotamia (kini: Irak, Iran, Suriah, dan turki).
Latar belakang berdirinya dinasti Ayyubiyah
Pada tahun 1164, Nuruddin Zanki menugaskan
Assadin Syirkuh untuk memimpin pasukan ke mesir dengan tujuan agar pasukan
salib tidak bisa memperkuat pengaruhnya di wilayah tersebut. Syirkuh bersama
anak laki-lakinya yakni Salahuddin. Berhasil mengusir Wazir dirgham dan
mengembalikkan Wazir mesir sebelumnya, Syawar, ke tampuk kekuasaan.
Dalam waktu beberapa tahun, Syirkuh dan
Salahuddin berhasil mengalahkan pasukan gabungan tentara salib. Sementara
Syirkuh mengejar pasukan salib di mesir hilir, Salahudddin ditugaskan untuk
mempertahankan kota Iskandariyah.
Saat Syawar wafat pada tahun 1169, Syirkuh
menggantikannya. Namun, pada tahun yang sama, Syirkuh juga wafat. Pada akhirnya
tampuk kemimpinan di pegang oleh Salahudin.
Nuruddin yang saat itu khawatir karena pengaruhnya
dapat kapan saja menghilang dari mesir, lalu mengirim saudara Salahuddin,
Turansyah, untuk mengawasi salahuddin. dengan tujuan memecah perpecahan
diantara keluarga Ayyubiyah.
Namun, tujuan Nuruddin untuk memecah perpecahan
diantara keluarga Ayyubiyah tidak berhasil. Walaupun, beberapa kerabat jauh
keluarga tersebut tidak mendukung Salahuddin.
Kemudian, Salahuddin mengukuhkan tampuk
kekuasaanya di mesir, setelah ia mengirin Turansyah untuk meredam pemberontakan
di kairo yang dikobarkan oleh pasukan Nubia dan merupakan bagian dari tentara
Fatimiyyah. Beliau mengangkat anggota keluarganya sebagai pejabat-pejabat
tinggi. Dan memperkuat pengaruh Sunni di wilayah tersebut yang awalnya
beraliran Syiah.
Beliau juga membangun madrasah fikih bermadzhab
maliki dan satu madrasah yang bermazhab Syafi’I di Fusthath.
Setelah al-adid wafat pada tahun 1171.
Salahuddin, mengambil kesempatan ini untuk mengambil kekuasaan di Mesir dan
menyatakan kesetiannya pada dinasti Abbasiyah yang juga beraliran Sunni.
Perluasan wilayah
Setelah mengambil kekuasaan di mesir, beliau
lalu memperluas wilayahnya dan menyulut perang disana-sini. Saat memperluas
wilayahnya, beliau berhasil merebut Afrika barat, Arabia barat, Syam,
Mesopatamia, Palestina dan Transyordania.
Selama itu juga beliau bertempur dengan pasukan
salib.
Khalifah pemimpin dinasti ayyubiyah
1. Salahuddin
al-ayyubi 1174-1193
2. Al-aziz
1193-1198
3. Al-mansur 1198-1200
4. Al-adil
I 1200-1218
5. Al-adil
II 1238-1240
6. As-salih
Ayyub 1240-1249
7. Al-asyraf
1250-1254
Pencapain dinasti Ayyubiyah
1. Ekonomi
Dalam hal perekonomian. Salahuddin menjalin
hubungan perdagangan dengan eropa. Walaupun Salahuddin telah mengusir tentara
salib.
Dalam hal pertanian dinasti Ayyubiyah telah
menggali irigasi di berbagai wilayah kekaisarannya.
Salah satu faktor mengapa bangsa eropa tertarik
untuk menjalin hubungan perekonomian dengan dinasti ayyubiyah, adalah karena
ketertarikan bangsa eropa untuk melihat barang-barang baru yang baru mereka
jumpai saat berhubungan dengan kaum muslim.
2. Pendidikan
Pada masa dinasti ayyubiyah. Banyak terdapat
madrasah madrasah Sunni, selain karena untuk menegakkan kembali ajaran sunni,
juga untuk mendidik siswa dan siswi untuk kemajuan bangsa.
Selain itu, pada masa dinasti ayyubiyah terdapat
madrasah yang dibangun oleh rakyat jelata di mesir. Padahal membangun madrasah
oleh rakyat jelata adalah hal yang tak lazim pada saat itu.
Pada masa itu juga, madrasah dianggap sebagai
lembaga yang bergengsi di dinasti ayyubiyah. Pada masa itu oranag yang ingin
menjadi penjabat harus terlebih dahulu lulus dari madrasah.
3. Ilmu
pengetahuan
Pada masa dinasti ayyubiyah banyak sekali
cendekiawan yang populer pada masanya. Mereka semu dibebaskan untuk memilih
minat mereka masing-masing
4. Arsitektur
Dalam hal arsitektur, dinasti ayyubiyah
mengalami perkembangan yang cepat terutama dalam hal militer dan madrasah.
Keluarga dari ayyubiyah mendukung pembangunan dengan menggelontorkan dana.
Prestasi Salahuddin Al-ayyubi
Menjadi salah satu tokoh penting merupakan
alasan kenapa beliau sangat dikenal dalam dunia islam maupun barat.
Tokoh penting dalam perang salib
Dalam upaya menumbuhkan kekuasaanya. Salahuddin
selalu berhasil memukul mundur tentara salib. Kecuali dalam perang Battle
of Montgisard dalam melawan kerajaan jerusalem selama perang salib
berlangsung. Ini karena ada kesepakatan diantara raja baldwid IV dan
Salahuddin.
Raja Baldwin IV yang pada saat itu sangat
mengormati Salahuddin. Memperbolehkan peziarah Muslim dan Kristen untuk
mengunjungi jerusallem
Perang Hattin
Pada 4 juli 1187. Salahuddin menyerang kembali
yerusalem pada perang besar antara tentara salib melawan pasukan muslim, yang
kemudian dikenal dengan perang Hattin (Battle of Hattin) yang
pada saat itu terjadi di bukit hattin.
Pasukan muslim yang pada saat itu dipimpin
langsung oleh Salahuddin. Berhasil membumi hanguskan tentara salib yang ketika
itu di pimpin oleh Guy of Lusignan. Dalam perang tersebut, Salahuddin juga
mengeksekusi mati Raynald of Chataillon serta menagkap raja yerusalem, Guy of
Lusignan.
Merebut Yerusalem
Setelah peristiwa tersebut. Salahuddin lalu
mengumpulkan kekuatan dan menyusun segala rencana. Kemudian beliau menguasai
kerajaan-kerajaan di sekitar Jerusalem dan berhasil mengepung Yerusalem.
Peristiwa tersebut terjadi pada bulan September tahun 1187.
Serangan pertama dilakukan pada tanggal 21
September 1187 oleh pasukan al-ayyubi. Dengan menyerang tembok pertahanan
selama 12 hari.
Kerajaan jerusalem yang pada saat itu dipimpin
oleh Balian of Ibelin. Bertahan mati-matian untuk mempertahankan tembok
yerusalem.
Hingga pada tanggal 2 oktober 1187, kerajaan
jerusalem menyerah. Dan akhirnya jerusalem kembali ke tangan kaum muslimin.
Kutipan
0 Comments
Berkomentarlah dengan sopan santun