Mengenal 7 Jenis pembangkit listrik dan cara kerjanya

 

Perlu kita ketahui bahwa energi yang kita gunakan untuk mengisi daya ponsel, menyalakan lampu dan lain-lain berasal dari listrik. Maka dari itu peranan pembangkit listrik sangatlah vital di dunia yang serba memakai listrik ini.

Pembangkit listrik sendiri merupakan penghasil listrik, dengan memanfaatkan berbagai sumber tenaga.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin yang berputar dengan prinsip gaya magnet dan penghantar listrik. Pembangkit listrik biasanya menggunakan tenaga dari alam untuk menggerakan generatornya, contohnya seperti PLTA yang menggunakan arus air untuk membuat generator berputar, dst.

Di Indonesia sendiri, pembangkit listrik yang mendominasi ialah pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU.

Macam-macam pembangkit listrik di Indonesia

Banyak sekali jenis dari pembangkit listrik di dunia ini. Namun, disini admin hanya akan menjelaskan pembangkit listrik yang umum digunakan khususnya di Indonesia.

 

PLTU (pembangkit listrik tenaga uap)



Pembangkit ini menggunakan ‘uap panas’ untuk memutar turbin. Biasanya batubara digunakan sebagai bahan bakar untuk boiler Dan mengubahnya menjadi energy panas. Kemudian mengubah fasa fluida kerja cair menjadi uap.

Secara sederhana, prinsip kerja PLTU adalah dengan mengandalkan air yang di pompa ke dalam ketel uap, lalu mengubah air menjadi uap, kemudian uap yang bertekanan dan bertemperatur tertentu di alirkan ke dalam turbin uap, kemudian energi dan tekanan dari uap di gunakan untuk memutar turbin untuk memperoleh energy mekanik.


PLTA (pembangkit listrik tenaga air)

 


Pembangkit ini menggunakan ‘arus air’ untuk memutar turbin. Biasanya arus sungai, atau bendungan terkumpul dan dialirkan untuk memutar turbin, dengan begitu generator dapat berputar dan menghasilkan listrik.

Secara sederhana, prinsip kerja PLTA adalah dengan mengandalkan bendungan, sungai atau air terjun. Kemudian arus air yang bergerak akan menggerakan turbin dan menghasilkan gaya mekanik dan disaat yang bersamaan, generator listrik yang terhubung dengan turbin akan ikut bergerak dan menghasilkan energy listrik.


PLTB (pembangkit listrik tenaga angin / bayu)

 



Pembangkit ini menggunakan ‘angin’ untuk memutar turbin. Karena itu biasanya dibutuhkan kincir angin yang tinggi dan ditempatkan di tempat tinggi dan memilki angin yang kencang.

Secara sederhana, prinsip kerja PLTA adalah dengan mengandalkan angin. Kemudian angin akan memutar turbin dan mengubah sudut turbin, dengan begitu turbin yang berputar akan menggerakan rotor pada generator dan mengubahnya menjadi energy listrik.


PLTN (pembankit listrik tenaga nuklir)

 



Sama seperti pembangkit listrik tenaga uap, PLTN menggunakan uap untuk menggerakan turbin dan generator. Namun, PLTN menggunakan energy nuklir sebagai pembangkitnya. Biasanya digunakan satu atau lebih reactor nuklir untuk menghasilkan listrik. PLTN dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan.

Radiasi nuklir memang banyak digunakan secara medis untuk pengobatan. Namun jika seseorang terlalu banyak terpapar radiasi nuklir maka akan berdampak sangat berbahaya bagi kesehatan. Seperti keracunan, gangguna tumbuh kembang, kanker, hingga bahkan kematian.


PLTS (pembangkit listrik tenaga surya)

 



Berbeda dengan pembangkit listrik di atas yang menggunakan turbin, pembangkit ini menggunakan energy ‘matahari’ untuk mengubah sinar matahari menjadi energy listrik menggunakan efek fotoelektrik.

Secara sederhana, prinsip kerja dari PLTS ini adalah dengan menyerap panas sinar cahaya matahari, kemudian panas tersebut di tangkap oleh sel foltovotaik, yang kemudian akan digunakan untuk memanaskan cairan yang selanjutnya akan menjadi uap, uap tersebut akan di panaskan oleh generator dan mengubahnya menjadi energy listrik.


PLTBM (pembangkit listrik tenaga biomassa)

 



Pembangkit ini menggunakan bahan bakar yang di konversikan dari ‘biomassa’ atau bahan biologis dan organic. Bahan biomassa yang memenuhi syarat yakni dengan ukuran halus C/N rasio ~ 30, PH 6,5 – 7, 5, dan memiliki perbandingan tertentu kadar kering terhadap air. Contoh biomassa diantaranya adalah limbah perkebunan, pertanian, peternakan dan lain-lain.

Secara sederhana, prinsip kerja PLTBM ini adalah dengan menjadikan biomassa (olahan sampah) sebagai bahan bakar untuk memanaskan tungku yang di atasnya terdapat ketel sebagai tempat memanaskan air. Lalu menjadikan uap dari air sebagai energy mekanik, dengan menyalurkan uap ke pipa yang terhubung dengan generator dan akan menghasilkan energi listrik.


PLTGL (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut)

 



Pembangkit ini menggunakan ‘mikrohidro (gelombang laut)’ sebagai energi untuk menggerakan generator. Pemanfaatan menggunakan pembangkit listrik mikrohidro ini sangatlah menghemat biaya dan dapat bermanfaat untuk energi masyarakat di tepi pantai dan nelayan.

Secara sederhana, prinsip kerja PLTGL ini adalah dengan menggunakan alat yang disebut Double Turbin Wave Energy. Alat tersebut diletakan di permukaan laut, lalu gelombang arus laut yang naik akan memberikan tekanan pada alat. Akibatnya udara di sekitar alat akan terdorng masuk ke dalam.

Hal ini dapat terjadi karena alat yang dipakai haruslah kedap udara. Dengan begitu kolom yang memiliki tekanan yang lebih rendah akan terdorong ke dalam alat. Selanjutnya tekanan angin akan menggerakan turbin yang telah dihubungkan dengan generator. Lalu akan menghasilkan energi listrik.


Penutup

Pada peng aplikasiannya energi listrik memang terkadang sulit namun akan mudah jika kita bersungguh-sungguh mempelajarinya.

Namun, untuk menghasilkan listrik ternyata lebih sederhana dan mudah dipahami. Terutama dalam pengerjaanya kita menggunakan bantuan dari alam untuk mengerjakannya.

Di masa depan nanti, mungkin listrik akan menjadi sumber energi yang menjanjikan dalam dunia otomotif, terutama setelah adanya mobil listrik yang akan mendominasi. Karena itulah admin harap dunia elektrik dan teknologi di indonesia dapat bersaing dengan negara lain.

 

 

Reactions

Post a Comment

0 Comments