Perlu kita ketahui bahwa energi yang kita gunakan untuk mengisi
daya ponsel, menyalakan lampu dan lain-lain berasal dari listrik. Maka dari itu
peranan pembangkit listrik sangatlah vital di dunia yang serba memakai listrik
ini.
Pembangkit
listrik sendiri merupakan penghasil listrik, dengan memanfaatkan berbagai
sumber tenaga.
Bagian utama
dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin yang berputar dengan
prinsip gaya magnet dan penghantar listrik. Pembangkit listrik biasanya
menggunakan tenaga dari alam untuk menggerakan generatornya, contohnya seperti
PLTA yang menggunakan arus air untuk membuat generator berputar, dst.
Di Indonesia
sendiri, pembangkit listrik yang mendominasi ialah pembangkit listrik tenaga
uap atau PLTU.
Macam-macam
pembangkit listrik di Indonesia
Banyak
sekali jenis dari pembangkit listrik di dunia ini. Namun, disini admin
hanya akan menjelaskan pembangkit listrik yang umum digunakan khususnya di
Indonesia.
PLTU (pembangkit listrik tenaga uap)
Pembangkit ini menggunakan ‘uap panas’ untuk memutar turbin.
Biasanya batubara digunakan sebagai bahan bakar untuk boiler Dan mengubahnya
menjadi energy panas. Kemudian mengubah fasa fluida kerja cair menjadi uap.
Secara
sederhana, prinsip kerja PLTU adalah dengan mengandalkan air yang di pompa ke
dalam ketel uap, lalu mengubah air menjadi uap, kemudian uap yang bertekanan
dan bertemperatur tertentu di alirkan ke dalam turbin uap, kemudian energi dan
tekanan dari uap di gunakan untuk memutar turbin untuk memperoleh energy
mekanik.
PLTA (pembangkit
listrik tenaga air)
Pembangkit ini menggunakan ‘arus air’ untuk memutar turbin.
Biasanya arus sungai, atau bendungan terkumpul dan dialirkan untuk memutar
turbin, dengan begitu generator dapat berputar dan menghasilkan listrik.
Secara
sederhana, prinsip kerja PLTA adalah dengan mengandalkan bendungan, sungai atau
air terjun. Kemudian arus air yang bergerak akan menggerakan turbin dan
menghasilkan gaya mekanik dan disaat yang bersamaan, generator listrik yang
terhubung dengan turbin akan ikut bergerak dan menghasilkan energy listrik.
PLTB (pembangkit
listrik tenaga angin / bayu)
Pembangkit ini menggunakan ‘angin’ untuk memutar turbin. Karena
itu biasanya dibutuhkan kincir angin yang tinggi dan ditempatkan di tempat
tinggi dan memilki angin yang kencang.
Secara
sederhana, prinsip kerja PLTA adalah dengan mengandalkan angin. Kemudian angin
akan memutar turbin dan mengubah sudut turbin, dengan begitu turbin yang
berputar akan menggerakan rotor pada generator dan mengubahnya menjadi energy
listrik.
PLTN (pembankit
listrik tenaga nuklir)
Sama seperti pembangkit listrik tenaga uap, PLTN menggunakan uap
untuk menggerakan turbin dan generator. Namun, PLTN menggunakan energy nuklir
sebagai pembangkitnya. Biasanya digunakan satu atau lebih reactor nuklir untuk
menghasilkan listrik. PLTN dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya
konstan.
Radiasi
nuklir memang banyak digunakan secara medis untuk pengobatan. Namun jika
seseorang terlalu banyak terpapar radiasi nuklir maka akan berdampak sangat
berbahaya bagi kesehatan. Seperti keracunan, gangguna tumbuh kembang, kanker,
hingga bahkan kematian.
PLTS (pembangkit
listrik tenaga surya)
Berbeda dengan pembangkit listrik di atas yang menggunakan turbin,
pembangkit ini menggunakan energy ‘matahari’ untuk mengubah sinar matahari
menjadi energy listrik menggunakan efek fotoelektrik.
Secara
sederhana, prinsip kerja dari PLTS ini adalah dengan menyerap panas sinar
cahaya matahari, kemudian panas tersebut di tangkap oleh sel foltovotaik, yang
kemudian akan digunakan untuk memanaskan cairan yang selanjutnya akan menjadi
uap, uap tersebut akan di panaskan oleh generator dan mengubahnya menjadi energy
listrik.
PLTBM (pembangkit
listrik tenaga biomassa)
Pembangkit ini menggunakan bahan bakar yang di konversikan dari
‘biomassa’ atau bahan biologis dan organic. Bahan biomassa yang memenuhi syarat
yakni dengan ukuran halus C/N rasio ~ 30, PH 6,5 – 7, 5, dan memiliki
perbandingan tertentu kadar kering terhadap air. Contoh biomassa diantaranya
adalah limbah perkebunan, pertanian, peternakan dan lain-lain.
Secara
sederhana, prinsip kerja PLTBM ini adalah dengan menjadikan biomassa (olahan
sampah) sebagai bahan bakar untuk memanaskan tungku yang di atasnya terdapat
ketel sebagai tempat memanaskan air. Lalu menjadikan uap dari air sebagai
energy mekanik, dengan menyalurkan uap ke pipa yang terhubung dengan generator
dan akan menghasilkan energi listrik.
PLTGL
(Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut)
Pembangkit ini menggunakan ‘mikrohidro (gelombang laut)’ sebagai
energi untuk menggerakan generator. Pemanfaatan menggunakan pembangkit listrik
mikrohidro ini sangatlah menghemat biaya dan dapat bermanfaat untuk energi
masyarakat di tepi pantai dan nelayan.
Secara
sederhana, prinsip kerja PLTGL ini adalah dengan menggunakan alat yang disebut Double
Turbin Wave Energy. Alat tersebut diletakan di permukaan laut, lalu
gelombang arus laut yang naik akan memberikan tekanan pada alat. Akibatnya
udara di sekitar alat akan terdorng masuk ke dalam.
Hal ini
dapat terjadi karena alat yang dipakai haruslah kedap udara. Dengan begitu
kolom yang memiliki tekanan yang lebih rendah akan terdorong ke dalam alat.
Selanjutnya tekanan angin akan menggerakan turbin yang telah dihubungkan dengan
generator. Lalu akan menghasilkan energi listrik.
Penutup
Pada peng
aplikasiannya energi listrik memang terkadang sulit namun akan mudah jika kita
bersungguh-sungguh mempelajarinya.
Namun, untuk
menghasilkan listrik ternyata lebih sederhana dan mudah dipahami. Terutama
dalam pengerjaanya kita menggunakan bantuan dari alam untuk mengerjakannya.
Di masa
depan nanti, mungkin listrik akan menjadi sumber energi yang menjanjikan dalam
dunia otomotif, terutama setelah adanya mobil listrik yang akan mendominasi.
Karena itulah admin harap dunia elektrik dan teknologi di indonesia dapat
bersaing dengan negara lain.
0 Comments
Berkomentarlah dengan sopan santun